DIPERGUNAKAN UNTUK MEMBANGUN
*DIPERGUNAKAN UNTUK MEMBANGUN*
*📖1 Korintus 14:26*
_*“Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.”*_
Paulus sedang menasihati jemaat di Korintus tentang bagaimana mereka seharusnya beribadah dan bersekutu. Jemaat pada waktu itu sering mengalami kebingungan karena masing-masing ingin menunjukkan karunia rohaninya. Dalam konteks jemaat Korintus, banyak orang membanggakan karunia bahasa roh, namun Paulus menegaskan bahwa pesan yang tidak dimengerti tidak akan membangun siapa pun. Setiap karunia rohani yang dipakai dalam pertemuan jemaat harus memiliki tujuan yang jelas yaitu untuk membangun, bukan untuk pamer atau membingungkan orang lain.
“Membangun” di sini berarti: menguatkan iman sesama anggota jemaat. Memberikan pengertian yang benar tentang firman Allah. Mendorong orang untuk semakin dekat kepada Tuhan. Menyatukan, bukan memecah belah. Membangun itu memberi manfaat rohani kepada jemaat secara bersama-sama. Jadi bukan hanya untuk kepuasan pribadi, melainkan supaya orang lain diberkati, dikuatkan, dan bertumbuh dalam iman.
Paulus juga mengangkat prinsip penting dalam pelayanan yaitu menyampaikan kebenaran Tuhan dengan jelas agar orang lain dapat mengerti dan bertumbuh. Prinsip ini mengajak kita untuk lebih mengutamakan kejelasan dan kasih dalam penyampaian firman, daripada mengejar kesan rohani yang menonjolkan diri.
Terlalu sering, dalam pelayanan—baik khotbah, pengajaran, atau kesaksian—kita tergoda untuk menyampaikan hal-hal yang terdengar dalam, rumit, atau “rohani,” tapi tidak membangun karena tidak relevan atau sulit dipahami. Paulus mendorong kita untuk berbicara dalam bahasa yang dapat menjangkau hati orang lain. Karunia rohani yang sejati bukan hanya ditandai dengan manifestasi ajaib, tetapi dengan dampak yang membangun tubuh Kristus. Ibadah dan pelayanan sejati adalah yang memperkuat iman, meneguhkan pengharapan, dan menumbuhkan kasih dalam kehidupan jemaat.
*Renungan ini menantang kita untuk mengevaluasi cara kita menyampaikan firman—apakah orang lain dibangun, dikuatkan dan didekatkan kepada Kristus, atau justru bingung dan menjauh? Pelayanan yang sejati bukan soal kesan luar biasa, tetapi kejelasan yang membuahkan pertobatan dan pertumbuhan iman. Mari belajar dari Paulus, yaitu sampaikan kebenaran dengan sederhana, tulus, dan penuh kasih—karena lima kata yang dimengerti lebih berharga daripada seribu kata yang kosong makna.*🙏
*"Tuhan Yesus memberkati*"
Ev.KURniAWAN PDFIC SE MBA
Comments
Post a Comment